Bab. 1
Sistem Ekskresi Pada Manusia
1. Untuk mengeluarkan zat sisa, tubuh manusia dilengkapi dengan alat ekskresi berupa ginjal, kulit, hati dan paru-paru.
2. Ginjal terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian
luar berupa kulit ginjal (korteks) bagian kedua berupa sumsum ginjal
(medulla), dan bagian ketiga berupa rongga ginjal (pelvis).
3. Penyaringan darah yang dilakukan oleh ginjal
terjadi melalui tiga proses, yaitu penyaringan, penyerapan kembali
zat-zat yang dibutuhkan tubuh, dan penambahan zat-zat pada urine.
4. Zat-zat yang terdapat dalam urine sesungguhnya atau urine sekunder dalam keadaan normal adalah sebagai berikut.
- Air 95%
- Urea, amonia, dan asam ureat yang merupakan hasil metabolisme protein.
- Garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl).
- Zat warna empedu yang menyebabkan urine berwarna kuning.
- Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti hormone dan vitamin.
6. Selain sebagai tempat pengeluaran, kulit juga
berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat pembentukan vitamin D
dari provitamin D, tempat menyimpan kelebihan lemak, sebagai pelindung,
dan indra peraba.
7. Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi karena
hati menghasilkan empedu, dan sebagai alat ekskresi karena empedu yang
dikeluarkan mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang
rusak dan dihancur kan di dalam limpa.
8. Paru-paru adalah organ yang bertindak sebagai alat
pernapasan, tapi selain itu paru-paru juga bertindak sebagai alat
ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Bab. 2
Sistem Reproduksi Manusia
1. Reproduksi adalah cara makhluk hidup untuk
menghasilkan individu baru yang memiliki sifat atau ciri-ciri yang sama
dengan induknya.
2. Alat reproduksi laki-laki adalah testis, skrotum,
vas deferens, kantong sperma, epididimis, kelenjar prostat, uretra, dan
penis.
3. Alat reproduksi wanita adalah vulva, vagina, serviks, rahim, tuba fallopii, dan ovarium.
4. Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan sperma.
5. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum.
Bab. 3
Sistem Saraf dan Indera Manusia
1. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk
dideteksi dan direspon oleh tubuh.
2. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu
- reseptor,
- penghantar impuls, dan
- efektor.
4. Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan
ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada
efektor. Gerakan tersebut yaitu gerak sadar dan gerak tidak sadar. Gerak
tidak sadar disebut gerak refleks.
5. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf
somatis dan sistem saraf otonom.
6. Sistem saraf simpatik pada sistem saraf otonom mempunyai fungsi sebagai berikut.
- Mempercepat denyut jantung.
- Memperlebar pembuluh darah.
- Memperlebar bronkus.
- Mempertinggi tekanan darah
- Memperlambat gerak peristaltis.
- Memperlebar pupil.
- Menghambat sekresi empedu.
- Menurunkan sekresi ludah.
- Meningkatkan sekresi adrenalin.
- saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik,
- otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
- alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
Bab. 4
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
1. Kelangsungan hidup makhluk hidup dipengaruhi oleh kemampuan beradaptasi, seleksi alam, dan berkembang biak.
2. Ada tiga cara adaptasi makhluk hidup yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.
3. Faktor yang mempengaruhi seleksi alam adalah makanan, suhu lingkungan, dan cahaya matahari.
4. Kecoa, komodo, dan kadal adalah hewan yang tergolong dalam fosil hidup.
5. Penyebab kepunahan dinosaurus adalah perubahan iklim.
6. Makhluk hidup dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
7. Makhluk hidup ada yang memiliki daya berkembang biak tinggi dan rendah.
Bab. 5
Pewarisan Sifat
1. Setiap makhluk hidup memiliki sifat beda yang dikendalikan oleh gen dan kromosom.
2. Genotipe adalah sifat makhluk hidup yang tidak
tampak sehingga tidak bisa diamati dengan indra. Fenotipe adalah sifat
makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati dengan indra.
3. Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan memperhatikan satu sifat beda.
4. Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu dengan memperhatikan dua sifat beda.
5. Sifat induk yang muncul pada turunannya disebut
sifat dominan, sedangkan sifat yang tertutupi oleh sifat dominan
sehingga tidak muncul pada turunan disebut sifat resesif. Jika sifat
dominan tidak jenuh atau sifat turunan berada diantara sifat kedua
induknya disebut intermediet.
Bab. 6
Teknologi Reproduksi dan Bioteknologi
1. Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia
untuk mengembangbiakkan makhluk hidup dengan cara memanipulasi tahapan
proses reproduksi yang berlangsung secara alami.
2. Rekayasa reproduksi dapat dilakukan dengan cara
kultur jaringan, kloning, DNA rekombinan, hibridisasi, inseminasi
buatan, dan bayi tabung.
3. Dampak positif dari teknologi reproduksi adalah:
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
- Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
- Menciptakan bibit unggul.
- Melestarikan plasma nutfah.
- Meningkatkan gizi masyarakat.
- Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan riskan terhadap penyakit.
- Merugikan petani dan peternak lokal yang meng-andalkan reproduksi konvensional (secara alami).
- Dikhawatirkan adanya penyalah gunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara yang hendak menguasai dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan.
6. Bioteknologi konvensial memanfaatkan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur untuk menghasilkan enzim
sehingga bisa melakukan metabolisme untuk menciptakan makanan atau
produk baru.
Bab. 7
Listrik Statis
1. Kumpulan muatan listrik pada suatu benda disebut listrik statis.
2. Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan negatif.
3. Muatan-muatan yang sejenis tolak-menolak dan muatan yang tidak sejenis tarik-menarik.
4. Pengumpulan muatan listik dapat diperoleh melalui
cara menggosok, menyentuhkan benda netral dengan benda bermuatan
(konduksi), dan induksi.
5. Muatan listrik dapat dideteksi dengan elektroskop.
6. Penghilangan muatan listrik yang terkumpul pada suatu benda disebut pengosongan muatan.
7. Hukum Coulomb menyatakan, bahwa gaya yang terjadi
antara dua buah muatan berbanding lurus dengan besar muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan itu.
Bab. 8
Elemen dan Arus Listrik
1. Arus listrik adalah aliran muatan listrik.
2. Arus listrik timbul dalam rangkaian tertutup.
3. Kuat arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir melalui penghantar tiap sekon.
4. Kuat arus listrik diukur dengan amperemeter.
5. Sakelar digunakan untuk membuat rangkaian listrik menjadi tertutup atau terbuka.
6. Agar muatan listrik dapat mengalir terus-menerus, diperlukan sumber tegangan listrik.
7. Gaya gerak listrik disingkat ggl adalah beda
potensial antara kutub-kutub sumber tegangan sebelum dipasang pada
rangkaian listrik.
Bab. 9
Rangkaian Listrik
1. Hambatan merupakan kecenderungan suatu benda untuk
melawan aliran muatan listrik, mengubah energi listrik menjadi energi
bentuk lain.
2. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar kuat arus dalam
hambatan berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik
dengan hambatan penghantar.
3. Besar hambatan pada kawat penghantar berbanding
lurus dengan panjangnya dan berbanding terbalik dengan luas
penampangnya. Besar hambatan pada kawat penghantar juga bergantung pada
jenis kawat tersebut. Secara matematis dirumuskan:
P = L / A
4. Dalam rangkaian seri, arus hanya mempunyai satu
jalan untuk lewat. Sedangkan dalam rangkaian paralel, terdapat beberapa
jalan yang dapat dilewati arus.
5. Dalam rangkaian seri kuat arus di mana-mana sama.
Sedangkan dalam rangkaian paralel, kuat arus sebelum memasuki cabang
sama dengan jumlah kuat arus pada tiap cabang.
6. Dalam rangkaian seri beda potensial sumber sama
dengan jumlah beda potensial pada masing-masing hambatan. Sedangkan
dalam rangkaian paralel, beda potensial hambatan sama besar dengan beda
potensial sumber.
7. Hambatan pengganti pada rangkaian seri dapat ditemukan melalui hubungan:
Rs = R1 + R2 + R3 + ... Rn
8. Hambatan pengganti dalam rangkaian paralel dapat ditemukan melalui hubungan:
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... 1/Rn
9. Sekering dan pemutus arus digunakan untuk mencegah
terjadinya bahaya kebakaran akibat hubungan singkat dalam rangkaian
listrik.
Bab. 10
Daya dan Energi Listrik
1. Daya listrik adalah cepatnya energi listrik diubah menjadi energi bentuk lain.
2. Daya listrik pada peralatan listrik dapat dilihat pada label peralatan itu, atau menggunakan rumus:
P = V × I.
3. Energi listrik dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Besar energi listrik dapat dihitung melalui persamaan:
W = P × t, atau W = V × I × t.
4. Biaya listrik bergantung pada besar energi listrik
yang telah digunakan. Alat untuk mengetahui penggunaan energi listrik
disebut meter listrik atau kWh meter.
5. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain
sehingga dapat kamu manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut.
- Energi listrik diubah menjadi energi cahaya, contoh lampu.
- Energi listrik diubah menjadi energi gerak, contoh kipas angin.
7. Energi listrik diubah menjadi energi kimia, contoh penyepuhan emas.
Semester: 2
Bab. 11
Kemagnetan
1. Kutub-kutub magnet yang senama tolak-menolak, sedangkan yang tak senama tarik-menarik.
2. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang
masih bekerja gaya magnet. Medan magnet dapat digambarkan oleh garis
gaya magnet.
3. Magnet tersusun dari magnet-magnet elementer yang searah.
4. Bumi bersifat sebagai magnet, oleh karena itu dikelilingi medan magnet.
5. Kutub utara magnet bumi terletak di dekat kutub
selatan geografis, dan kutub selatan magnet bumi terletak di dekat kutub
utara geografis.
6. Kompas tidak persis menunjuk arah utara selatan.
Kompas menunjuk arah kutub magnet bumi. Sudut antara kutub utara selatan
magnet bumi (yang ditunjuk kompas) dengan kutub utara selatan geografis
disebut deklinasi. Sedangkan sudut yang dibentuk jarum kompas dengan
bidang datar disebut inklinasi.
Bab. 12
Elektromagnetk
1. Arus listrik yang mengalir pada kawat akan
menghasilkan medan magnet disekitar kawat itu. Arah medan magnet
bergantung pada arah arus.
2. Elektromagnet adalah kumparan kawat dengan inti
bahan magnetik. Jika elektromagnet dialiri arus, maka elektromagnet itu
berlaku seperti magnet batang, kutub utara dan selatan magnet terletak
pada ujung-ujungnya. Jika arus diputus, maka elektromagnet tidak lagi
bersifat magnet.
3. Jika kawat berarus terletak dalam medan magnet, maka kawat tersebut mendapatkan gaya Lorentz.
4. Beberapa penerapan gejala kemagnetan oleh arus
listrik misalnya untuk mengangkat benda-benda logam yang berat, pada
motor listrik, alat ukur listrik, bel listrik, dan pengeras suara.
5. Jika terdapat perubahan medan magnet dalam sebuah
kumparan, maka timbul arus induksi dalam kumparan itu. Peristiwa ini
disebut induksi elektromagnetik.
6. Pada generator, induksi elektromagnetik diterapkan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
7. Transformator digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik bolak-balik (AC).
8. Pada transformator penaik tegangan (step up),
jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan
kumparan primer.
9. Pada transformator penurun tegangan (step down),
jumlah lilitan kumparan sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan
kumparan primer.
10. Efisiensi transformator menunjukkan perbandingan energi keluaran terhadap energi masukan pada transformator itu.
Bab. 13
Tata Surya
1. Galaksi adalah gugusan bintang-bintang, gas, dan debu saling mengikat karena adanya gravitasi.
2. Rasi bintang adalah kelompok bintang jika dilihat dari bumi menghasilkan suatu bentuk tertentu.
3. Tata surya terdiri dari planet, komet, asteroid dan benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem.
4. Ada dua macam planet, yaitu planet dalam dan luar.
Planet dalam adalah planet yang terletak antara matahari dan sabuk
asteroid. Planet luar adalah planet yang terletak di luar sabuk
asteroid.
5. Satelit adalah benda yang mengorbit atau bergerak mengitari benda langit yang lebih besar.
6. Bumi terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
7. Peristiwa di permukaan bumi yang dapat merugikan
kehidupan adalah pencemaran, pelapukan dan pengikisan, serta pemanasan
global.Di Kutip : www.http://enjah-suhaya.blogspot.co.id/2012/02/rangkuman-ipa-kelas-9.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar