Jumat, 04 Desember 2015

RIngkasan Materi SBK


II. Materi Pelajaran

Seni rupa murni Nusantara dan manca negara adalah karya seni dua atau tiga dimensi yant hanya memeiliki nilai kendahan tanpa nilai praktis,yang berisi nilai-nilai budaya nusantara dan seni rupa manca negara berisi nilai budaya manca negara.

Secara garis besar seni rupa nusantara dan mancanegara dibedakan menjadi 3 diantaranya,…

I.SENI RUPA TRADISIONAL

Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat sesuai kebudayaan daerah tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari masa-kemasa.

Karya seni rupa tradisional dibedakan menjadi 2 gaya ,yaitu ;

1.Gaya primitif

Ciri-cirinya ;

# Untuk upacara ritual kepercayaan

# Terkesan misteri

# Merupakan makna/lambang

# Ekspressif penuh perasaan

# Bentuknya kurang sempurna,berkesan dilebih-lebihkan

Contoh

1.Lukisan babi hutan dalam gua di sulawesi selatan

2.Lukisan Bison di Gua altamina

3,Patung sedada





2.Gaya Klasik

Corak dan gaya seni rupa klasik dipengaruhi kaidah-kaidah formal kerajaan

Yang sudah dianggap mencapai kesempurnaan.

Ciri-ciri ;

# Melambangkan kejayaan suatu kerajaan

# Segala sesuatu digambarkan sempurna

# Gambaran,/cenderung glamour dan menarik.

Contoh;

1.Wayang kulit

2.Relief candi Borobudur

3.Patung kwannon nara

4.Seni patung Mesir kuno

II.SENI RUPA MODERN

Karya seni rupa yang mengalami perubahan dan kemajuan diberbagai aspek,baik dari segi tema,gaya,maupun bentuk dan bahan pembuatannya.

Ciri-ciri ;

# Bentuknya Unik

# Wujud terkesan aneh

# Corak bentuk dan gaya terkesan bebas.

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan seni rupa modern dapat dibedakan menjadi 3

Yaitu,…

A.Representatif

Gaya senirupa yang menggambarkan keadaan nyata dalam kehidupan masyarakat dan keadaan alam.Yang termasuk gaya representatif adalah.;

1.Naturalis

Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam.

Ciri-cirinya

# Mengambil objek pemandangan alam

# Warna-warnanya nampak alami

Contoh;

ü Lukisan desa minangkabau karya Wakidi

ü Lukisan Dimusim Panas karya Shinsui Ito

2.Romantisme

Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan yang penuh kegetiran,ketegangan dan penuh

Tantangan .

Ciiri-ciri

# Digambarkan dengan emosi yang memuncak

# Terkesan dramatis

Contoh Berburuh Rusa karya Raden Saleh

3.Realisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup manusia,semua yang digambarkan benar-benar nyata.

Contoh Dua gadis memakai caping karya Henk Ngantung

B.Deformatif

Gaya seni rupa yang sudah mengalami perubahan bentuk dari bentuk alam menjadi bentuk baru

Yang termasuk aliran deformatif adalah;

1.Ekspresionisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya mengutamakan curahan bathin dengan keadaan seniman secara spontan dan bebas.

Ciri-ciri;

# Goresan garis utama nampak spontan dan cepat

# Terkesan dinamis

Contoh ;

ü Ibuku sedang marah

ü Potret wanita Bali./

2.Surealisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan Cenderung aneh

Dan berada dalam alam khayalan

Ciri-ciri

# Melukiskan hal khayalan dan Intuitif

# Seperti alam mimpi

Contoh Keteguhan memori

3.Imprealisme.

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek dilihat oleh seniman denganm warna yang cemerlang seperti kiasan sinar.

Ciri-ciri

# Warna-warna cemerlang

# Objek digambar sekedar kesan

# Terkesan seperti hanya kiasan-kiasan warna.

Contoh.

ü Roud Near Mont Sainte Victoire

ü Potret diri



4.Kubisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang-bidang persegi

Ciri Bentuk gambar Kotak/bidang dengan warna

C. ABSTRAKSIONISME

Adalah gaya seni rupa yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan bentuk alam.

Ciri-ciri

# Menampilkan bentuk yang unik

# Tidak menyerupai alam

IV.SENI RUPA POST MODERN

Merupakan gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu.Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa posmo.

Ragam Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara

a. Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
Wanita-menyusui karya hendara Bunga Matahari karya Vincent Van Gogh Gadis di Depan Cermin karya Pablo Picasso

b. Seni Patung

Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Garuda Wisnu karya Nyoman Nuarta Discus Thrower karya Myron (Yunani Kuno)

The Kiss-Auguste Rodin (Prancis)

c. Seni Grafis

Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).

Perbedaan gaya seni rupa nusantara dengan mancanegara,terletak pada pedoman pembuatan karya seni rupa,Gaya seni rupa nusantara berpedoman pada ideologi sedangkan gaya seni rupa mancanegara berpedoman pada kenyataan pisik.

Penilaian Proses berkarya seni rupa nusantara dan mancanegara adalah ;



ü Objek yang diwujudan dalam bentuk karya seni rupa

ü Teknik Pembuatan

ü Fungsi / makna.

BAB II

> SMP NEGERI 1 SANGALLA

> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )

> Kelas : IX

> Tahun Pelajaran : 2011/2012

> Semester : I ( ganjil )

> Alokasi waktu : 4 x 40 menit

> Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa

> Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi Seni Rupa Murni daerah



> Indikator : – Mengidentifikasi hasil karya seni rupa murni daerah

setempat berdasar ragam dan gayanya

- Mendiskripsikan Karya seni rupa murni berdasar aliran,

ciri dan penciptanya

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

Pertemuan 1

1. Menjelaskan pengertian seni rupa murni

2. Menjelaskan pengertian seni rupa murni daerah

3. Menyebutkan tiga contoh karya seni rupa murni

4. Mengelompokkan tiga karya seni rupa murni daerah berdasar ciri-cirinya

Pertemuan 2

5. Membedakan gaya seni rupa murni klasik dan primitif

6. Membuat kliping karya seni rupa murni daerah dan biografi tiga seniman seni rupa murni

II. Materi Pembelajaran

A. Pengertian seni rupa murni

Seni Rupa Murni adalah : hasil karya seni rupa yang dalam penciptaannya hanya

mengutamakan keindahan atau art for art atau fine art yaitu seni untuk seni

2. Pengertian seni rupa murni daerah setempat

Seni Rupa Murni Daerah setempat adalah karya seni rupa murni yang menggambarkan

adanya nilai-nilai budaya daerah setempat

Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni mengutamakan fungsi keindahan.

Karya seni rupa murni banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik Bantul Yogyakarta,Seni anyam dan seni Ukir, dan Patung dari Toraja. seni lukis dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya.

Dengan demikian dapat di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu.

B. Ragam Seni Rupa Murni Daerah

1. Seni Lukis Daerah

Merupkan salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah yang bersangkutan.

2. Seni Patung Daerah
Merupakan cabang dari karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki nilai-nilai budaya daerah.

C. Tema Seni Rupa Murni Daerah

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.

- Manusia dan Dirinya Sendiri
Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya.

- Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan.

- Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya
Alam yang ada di sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar kuasa Tuhan.

-Manusia dengan kegiatannya
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak, wiraswasta, dan lain-lain.

- Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk bebas.

- Hubungan Manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai.

D. Gaya Seni Rupa Daerah

Gaya/corak atau aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut postmodern.

Gaya seni rupa tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik.

1. Primitif
Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana). Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya.

2. Klasik
Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.





3. Contoh karya seni rupa murni antara lain adalah

Patung pada candi Borobudur, Ukiran pada nisan makam Syeh Maulana Malik Ibrahim,

Lukisan Pitamaha Bali, Lukisan Young Artis Bali, Lukisan karya Afandi, Karya seni patung Asmat, seni Patung Keruak Lombok Timur dan seni Ukir dari Toraja.



· Pertemuan ke – 6

Siswa mampu

1. Menjelaskan pengertian apresiasai

2. Menyebutkan empat metode dalam apresiasai seni

3. Membedakan metode induktif dengan metode deduktif dalam apresiasi

4. Membedakan metode empati dengan metode interaktif dalam apresiasi

· Pertemuan ke – 7

5 Menganalisa karya seni rupa dengan memperhatikan demensi fisik hal-hal penting

6 Membuat tanggapan tentang keunikan dan keindahan karya seni rupa murni daerah

II. Materi Pembelajaran

· Pertemuan ke – 8

A. Pengertian Aapresiasi Seni

Apresiasi seni adalah kegiatan untuk mengerti, memahami, mengayati, menhargai dan mencaintai karya seni dengan menganalisa dan memberikan tanggapan terhadap karya seni

B. Metode dalam mengapresiasi karya seni

1. Metode Induktif, yaitu dengan mediskripsikan ciri-ciri pokok hubungan antar

unsur- unsur , mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema

dalam karya seni.

2.Metode Deduktif, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah

Karya seni untuk mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah

terpenuhi.

3.Metode empati, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak

hanya sesuatu yang tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan

yang dimiliki

4.Metode interaktif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni

melalui kesepakatan kelomopok dengan jalan diskusi yang akhirnya menghasil

interpretasi terhadap karya seni.

· Pertemuan ke – 9

A. Demensi fisik dalam menganalisa karya seni

1. Materi subjek

Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan dalam karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah menggambarkan seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur yang terbuka.

2. Medium

Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam menciptakan karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan teknik basah.

3. Form

Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni, setiap karya seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara detail atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono dengan gaya ekspresionis, merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar, menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang pahit , sepi kosong, komposisi sentral dengan warna dominan merah dan hitam.

BAB III

> SMP NEGERI 1 SANGALLA

> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )

> Kelas : IX

> Tahun Pelajaran : 2010/2011

> Semester : I ( ganjil )

> Alokasi waktu : 8 x 40 menit

> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa

> Kompetensi Dasar : 2.1. Memilih unsur karya seni rupa Nusantara untuk

dikembangkan menjadi karya seni rupa murni

> Indikator : – Mendiskripsikan hasil karya seni rupa Nusantara berdasar

unsur-unsurnya

- Mengidentifikasi unsur-unsur karya seni rupa Nusantara

yang akan dikembangkan menjadi karya seni rupa murni

I. Tujuan Pembelajaran

· Pertemuan ke – 10

Siswa mampu

1. Menjelaskan enam unsur penting dalam seni rupa murni

2. Mengklasifikasi warna yang tergolong warna primer

3. Membedakan warna skunder dengan warna tersier

4. Membuat campuran waran menjadi warna skunder

5. Membuat kombinasi warna harmonis

· Pertemuan ke – 11

6. Menjelaskan lima prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa

7. Membedakan prinsip keseimbangan dengan prinsip kesatuan dalam melukis

8. Menerapkan prinsip- prinsip seni dalam melukis



· Pertemuan ke – 12

9. Latihan membuat unsur-unsur seni rupa

10. Latihan mengorganisir unsur-unsur seni rupa dengan memperhatikan prinsip seni rupa

II. Materi Pembelajaran

· Pertemuan ke – 13

A . Unsur –unsur seni rupa murni

1 . Titik

Titik merupakan unsur terkecil juga merupakan media ungkap dalam seni rupa.

Teknik menggambar atau melukis yang menggunakan titik disebut pointilis

2 . Garis

Garis adalah kumpulan titik-titik, unsure garis dapat menyatakan bentuk, irama,

gerak, gelap terang, tekstur dan suasana, dilihat dari bentuknya garis dibedakan

menjadi dua, yaitu garis imajinair atau garis hayal, yaitu garis yang tidak tampak,

tapi dapat dirasakan kehadirannya, misalnya garis batas ruang atau bidang, garis

nyata yaitu garis yang dengan mudah bias dirasakan kehadirannya, misalnya garis

lurus, lengkung, putus-putus, bergelombang dll.





3 Bidang

Bidang merupakan bentuk yang dibatasai oleh garis, bidang juga menghasilkan ruang

dan kesan dua demensi dan tiga demensi

4 Warna

Warna merupakan unsur seni yang menimbulkan adanya kesan gelap terang, warna

juga sebagai media untuk menciptakan bentuk yang realais

dalam teori lingkaran waena Brewster, warna dikelompokkan menjadi

a. Warna pokok atau warna primer : merah, kuning dan biru.

b. Warna skunder campuran warna pokok : Oranye, hijau dan jingga

c. Warna tersier ( ke tiga ) campuran warna skunder

d. Warna netral : Hitam dan putih



Beberapa istilah dalam warna

1. Hue yaitu kelompok warna primer

2. Value yaitu kesan gelap terangnya warna yang dipengaruhi dari warna hitam dan

putih, semakin banyak putihnya atau terang semakin tinggi valuenya

3. Intesintas, yaitu tingkat kekuatan warna atau gelapnya terangnya warna semakin

cerah semakin tinggi intensitasnya dan sebaliknya

4. Warna analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan dalam lingkaran warna,

misalnya merah dengan merah keoranyean

5. Warna monokromatik, yaitu kombinasi warna satu corak tetapi intensitas dan

valuenya berbeda, misalnya biru dan biru muda, merah dan merah muda

Warna analogus dan monokromatik merupakan warna harmonis

6. Warna komplomenter, yaitu kombinasi warna yang berlawanan atau yang letaknya

berhadapan dalam lingkaaran warna, misalnya merah dengan kuning, oranye dengan

hijau juga hitam dan putih, gelap dan terang

7. Gelap terangnya warna : warna yang menuju ke jingga atau biru dikelompokkan

warna gelap, sedang warna menuju ke kuning atau merah dikelompokkan waran

terang

8. Panas dinginnya warna: warna gelap tergolong warna dingin, sedang warna terang

tergolong warna panas

9. Nuansa warna, yaitu perpindahan warna satu ke warna lain dengan batas sayup-sayup

atau tidak jelas, keadaan ini bias dilakukan dengan mencampur warna sedikit demi

sedikit

10. Gradasi warna, yaitu batas warna satu dengan warna lain

11. Arti atau simbul dalam penggunaan warna secara heraldis

a. Merah : api, panas, bahaya, aksi, gagah, menatang, berani

b. Biru : tengan, kebenaran, bersedih, kenyataan

c. Kuning : matahari, cerah, suka cita, terang

d. Violet : kekayaan, bangsawan, berkabung, mewah







e. Oranye : masak, musim gugur, bahagia, senja

f. Hijau : dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, masam, pertumbuhan

g. Putih : suci, kebersihan, tak berdosa,jujur, jernih

h. Hitam : tragedi, kematian, kegelapan, kejahatan, ilmu gaib



5. Bentuk

Bentuk adalah penggambaran suatu objek yang dapat dilihat oleh mata, kemudian

kesannya dipindahkan pada bidang karya seni rupa, melalui goresan garis, warna

Bentuk dalam seni rupa antara lain :

a. Bentuk Naturalis, yaitu bentuk tiruan benda alam

b. Bentuk Instuitif, yaitu yang didasarkan insting atau naluri saja

c. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami dan sama sekali tidak dikenal.

d. Bentuk Abstraktif, yaitu bentuk yang bersifat perubahan bentuk alam dengan teknik stilasi sehingga menjadi bentuk hiasan, misalnya distorsi ( penyimpangan bentuk ) dan deformasi ( penyimpangan proporsi )

e. Bentuk figurative, yaitu bentuk alam yang mengalami perubahan bentuk yeng tergantung pada konsep pandangan hidup seseorang atau bangsa, misalnya wayang, dll

f. Bentuk Simbolis, Bentuk yang memiliki simbul tertentu, misalnya ragam hias batik parang

1. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba permukaan benda

Tekstur nyata adalah nilai raba permukaan benda yang bisa dirasakan sesuai dengan

kenyataan,misalnya kulit, kayu, tembok dll.

Tekstur semu yaitu nilai halus kasarnya permukaan benda hanya berupa kesan,

misalnya kesan tekstur pada lukisan

· Pertemuan ke – 14

Prinsip – prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa

1. Keseimbangan, merupakan suatu kesan dua unsur atau lebih ( garis, bidang, warna, dan bentuk ) yang ditata sehingga menjadi seimbang atau balance.

Macam-macam keseimbangan

a. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang sama.



b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang tidak sama’

c. Keseimbangan sentral, yaitu keseimbangan yang berada di tengah-tengah atau memusat

d. Keseimbangan diagonal, yaitu keseimbangan yang berada di garis diagonal

2. Irama

Irama atau ritme adalah penempatanjarak antara unsur yang satu dengan yang lain secara berkesinambungan dan berselang seling sehingga terkesan menarik







3. Kontras

Kontras adalah perbedaaan yang jauh antara unsur yang satu dengan yang lain, dalam seni rupa kesan kontras bisa dicapai dengan pemakaian irama unsur seni rupa dengan tajam, misalnya dengan menggunakan warna kontras, bentuk besar dan kecil dll



4. Selaras atau harmoni

Selaras adalah penggunaan unsur-unsur seni yang berdekatan atau hampir sama, misalnya penggunaan warna merah dengan merah muda atau merah keoaranyean

bentuk yeng harmonis dll

5. Kesatuan atau unity

Kesatuan adalah secara keseluruhan penggunaan unsur-unsur seni terkesan adanya kemenyatuan dan tidak terpisah-pisah



· Pertemuan ke – 15

Praktek membuat unsur-unsur seni dan menerapkannya dalam sebuah karya seni dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggabungan

BAB IV

>SMP NEGERI 1 SANGALLA

> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )

> Kelas : IX

> Tahun Pelajaran : 2010/2011

> Semester : I ( ganjil )

> Alokasi waktu : 8 x 40 menit

> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa

> Kompetensi Dasar : 2.2. Mengkspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang

dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara

> Indikator : – Membuat rancangan/disain/sketsa karya seni rupa murni

yang dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara

- Membuat karya seni rupa yang dikembangkan dari unsur-

unsur seni rupa murni Nusantara

I. Tujuan Pembelajaran

· Pertemuan ke – 16

Siswa mampu

1. Menjelaskan pengertian sketsa

1. Menunjukkan media membuat sketsa

2. Menjelaskan aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa

3. Menjelaskan pengertian seni lukis

4. Mendiskripsikan tema dakam melukis

5. Menunjukkan teknik melukis

6. Menerapkan langkah-langkah melukis



· Pertemuan ke – 17

7. Dapat membuat sketsa lukisan dengan mengikuti tahap yang benar

8. Dapat menyelesaikan sketsa lukisan dengan baik

9. Dapat membuat lukisan dari sketsa yang dibuat

· Pertemuan ke – 18

10. Dapat membuat lukisan dengan mengikuti tahap yang benar

11. Dapat menyelesaikan lukisan dengan baik

II. Materi Pembelajaran

· Pertemuan ke – 19

A . Penegertian sketsa

Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang merupakan

garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan

komposisi, proporsi dan lain-lain

B. Media Sketsa

Media sketsa antara lain adalah :

1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan, misalnya

Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain

2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsubg digunakan karena harus menggunakan alat bantu, misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain



B. Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa

1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus

2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus

3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek

4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar

5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas

6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas karakteristiknya

7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa

8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu

9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang tepat

10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk objek yang akan digambar

C.Pengertian Melukis

Melukis adalah goresan tangan manusia di atas bidang dua demensi yang

menghasilkan bentuk warna. Dalam melukis ungkapan perasaan seniman sangat

diutamakan



D. Media Lukis

1. Bahan melukis

a. Cat atau tinta : cat air, cat minyak, cat akrelik, tinta cina, pensil warna, crayon dan pewarna lainnya

b. Bidang lukis : Kertas, kanvas, triplek, kaca logam, keramik, tembok dll.

2. Alat Melukis

Kuas cat air, kuas cat minyak, palet, spayer, dll



E. Tema Lukisan

1. Manusia dengan dirinya sendiri, misalnya potret diri

2. Manusia dengan manusia lain , misalnya keluarga, teman, dan orang lain

3. Manusia dangan alam sekitar, misalnya keadaan alam yang merupakan kebesaran Tuhan

4. Manusia dengan alam benda, misalnya berbagai bentuk benda alam disekitar kita

( Kubistis, silindris, eliptis dan bebas ).

5. Manusia alam emajinasi, yaitu merupakan emajinasi atau hayalan seniman yang diekpresikan dalam sebuah lukisn, misalnya stulasi wayang, lukisan abstrak dll.

F. Teknik Melukis

1. Teknik aquarel, yaitu melukis dengan menggunakan cat air dengan goresan yang tipis sehingga menghasilkan warna trasparan

2. Teknik plakat, yatiu melukis denghan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat

3. Teknik Semprot, yaitu melukis dengan menggunakan bahan cat cair yang disemprotkan deng sprayer, misalnya membuat reklame dll

4. Teknik pointilis, yaitu teknik melukis yang dalam membuat gelap terang objeknya dengan membuat unsur titik-titik

5. Teknik tempera, yaitu teknik yang dilakukan pada dinding yang masih basah sehinga hasilnya akan menyatu dengan arsiteknya

6. Teknik kolase, yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk l.ukisan yang realis atau abstrak

7. Teknik Mozaik, yaitu dengan menempel benda – benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

G.Langkah Melukis

1. Menentukan tema teknik melukis

2. Menyiapkan media melukis

3. Melakukan inspirasi atau mencarai gagasan atau ide

4. Membuat sketsa lukisan dari objek yakan dilukis.

5. Menyempurnakan bentuk sketsa menjadi lukisan dengan memulai bentuk-bentuk yang pokok ( yang menjadi emphasis atau pusat pandangan )

6. Melakukan finishing lukisan
Aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang-bidang persegi

Ciri Bentuk gambar Kotak/bidang dengan warna

C. ABSTRAKSIONISME

Adalah gaya seni rupa yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan bentuk alam.

Ciri-ciri

# Menampilkan bentuk yang unik

# Tidak menyerupai alam

IV.SENI RUPA POST MODERN

Merupakan gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu.Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa posmo.

Ragam Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara

a. Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
Wanita-menyusui karya hendara Bunga Matahari karya Vincent Van Gogh Gadis di Depan Cermin karya Pablo Picasso

b. Seni Patung

Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Garuda Wisnu karya Nyoman Nuarta Discus Thrower karya Myron (Yunani Kuno)

The Kiss-Auguste Rodin (Prancis)

c. Seni Grafis

Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).

Perbedaan gaya seni rupa nusantara dengan mancanegara,terletak pada pedoman pembuatan karya seni rupa,Gaya seni rupa nusantara berpedoman pada ideologi sedangkan gaya seni rupa mancanegara berpedoman pada kenyataan pisik.

Penilaian Proses berkarya seni rupa nusantara dan mancanegara adalah ;



ü Objek yang diwujudan dalam bentuk karya seni rupa

ü Teknik Pembuatan

ü Fungsi / makna.

BAB II

> SMP NEGERI 1 SANGALLA

> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )

> Kelas : IX

> Tahun Pelajaran : 2011/2012

> Semester : I ( ganjil )

> Alokasi waktu : 4 x 40 menit

> Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa

> Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi Seni Rupa Murni daerah



> Indikator : – Mengidentifikasi hasil karya seni rupa murni daerah

setempat berdasar ragam dan gayanya

- Mendiskripsikan Karya seni rupa murni berdasar aliran,

ciri dan penciptanya

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu :

Pertemuan 1

1. Menjelaskan pengertian seni rupa murni

2. Menjelaskan pengertian seni rupa murni daerah

3. Menyebutkan tiga contoh karya seni rupa murni

4. Mengelompokkan tiga karya seni rupa murni daerah berdasar ciri-cirinya

Pertemuan 2

5. Membedakan gaya seni rupa murni klasik dan primitif

6. Membuat kliping karya seni rupa murni daerah dan biografi tiga seniman seni rupa murni

II. Materi Pembelajaran

A. Pengertian seni rupa murni

Seni Rupa Murni adalah : hasil karya seni rupa yang dalam penciptaannya hanya

mengutamakan keindahan atau art for art atau fine art yaitu seni untuk seni

2. Pengertian seni rupa murni daerah setempat

Seni Rupa Murni Daerah setempat adalah karya seni rupa murni yang menggambarkan

adanya nilai-nilai budaya daerah setempat

Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni mengutamakan fungsi keindahan.

Karya seni rupa murni banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik Bantul Yogyakarta,Seni anyam dan seni Ukir, dan Patung dari Toraja. seni lukis dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya.

Dengan demikian dapat di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu.

B. Ragam Seni Rupa Murni Daerah

1. Seni Lukis Daerah

Merupkan salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah yang bersangkutan.

2. Seni Patung Daerah
Merupakan cabang dari karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki nilai-nilai budaya daerah.

C. Tema Seni Rupa Murni Daerah

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.

- Manusia dan Dirinya Sendiri
Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya.

- Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan.

- Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya
Alam yang ada di sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar kuasa Tuhan.

-Manusia dengan kegiatannya
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak, wiraswasta, dan lain-lain.

- Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk bebas.

- Hubungan Manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai.

D. Gaya Seni Rupa Daerah

Gaya/corak atau aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut postmodern.

Gaya seni rupa tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik.

1. Primitif
Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana). Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya.

2. Klasik
Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.





3. Contoh karya seni rupa murni antara lain adalah

Patung pada candi Borobudur, Ukiran pada nisan makam Syeh Maulana Malik Ibrahim,

Lukisan Pitamaha Bali, Lukisan Young Artis Bali, Lukisan karya Afandi, Karya seni patung Asmat, seni Patung Keruak Lombok Timur dan seni Ukir dari Toraja.



· Pertemuan ke – 6

Siswa mampu

1. Menjelaskan pengertian apresiasai

2. Menyebutkan empat metode dalam apresiasai seni

3. Membedakan metode induktif dengan metode deduktif dalam apresiasi

4. Membedakan metode empati dengan metode interaktif dalam apresiasi

· Pertemuan ke – 7

5 Menganalisa karya seni rupa dengan memperhatikan demensi fisik hal-hal penting

6 Membuat tanggapan tentang keunikan dan keindahan karya seni rupa murni daerah

II. Materi Pembelajaran

· Pertemuan ke – 8

A. Pengertian Aapresiasi Seni

Apresiasi seni adalah kegiatan untuk mengerti, memahami, mengayati, menhargai dan mencaintai karya seni dengan menganalisa dan memberikan tanggapan terhadap karya seni

B. Metode dalam mengapresiasi karya seni

1. Metode Induktif, yaitu dengan mediskripsikan ciri-ciri pokok hubungan antar

unsur- unsur , mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema

dalam karya seni.

2.Metode Deduktif, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah

Karya seni untuk mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah

terpenuhi.

3.Metode empati, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak

hanya sesuatu yang tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan

yang dimiliki

4.Metode interaktif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni

melalui kesepakatan kelomopok dengan jalan diskusi yang akhirnya menghasil

interpretasi terhadap karya seni.

· Pertemuan ke – 9

A. Demensi fisik dalam menganalisa karya seni

1. Materi subjek

Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan dalam karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah menggambarkan seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur yang terbuka.

2. Medium

Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam menciptakan karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan teknik basah.

3. Form

Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni, setiap karya seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara detail atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono dengan gaya ekspresionis, merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar, menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang pahit , sepi kosong, komposisi sentral dengan warna dominan merah dan hitam.

BAB III

> SMP NEGERI 1 SANGALLA

> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )

> Kelas : IX

> Tahun Pelajaran : 2010/2011

> Semester : I ( ganjil )

> Alokasi waktu : 8 x 40 menit

> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa

> Kompetensi Dasar : 2.1. Memilih unsur karya seni rupa Nusantara untuk

dikembangkan menjadi karya seni rupa murni

> Indikator : – Mendiskripsikan hasil karya seni rupa Nusantara berdasar

unsur-unsurnya

- Mengidentifikasi unsur-unsur karya seni rupa Nusantara

yang akan dikembangkan menjadi karya seni rupa murni

I. Tujuan Pembelajaran

· Pertemuan ke – 10

Siswa mampu

1. Menjelaskan enam unsur penting dalam seni rupa murni

2. Mengklasifikasi warna yang tergolong warna primer

3. Membedakan warna skunder dengan warna tersier

4. Membuat campuran waran menjadi warna skunder

5. Membuat kombinasi warna harmonis

· Pertemuan ke – 11

6. Menjelaskan lima prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa

7. Membedakan prinsip keseimbangan dengan prinsip kesatuan dalam melukis

8. Menerapkan prinsip- prinsip seni dalam melukis



· Pertemuan ke – 12

9. Latihan membuat unsur-unsur seni rupa

10. Latihan mengorganisir unsur-unsur seni rupa dengan memperhatikan prinsip seni rupa

II. Materi Pembelajaran

· Pertemuan ke – 13

A . Unsur –unsur seni rupa murni

1 . Titik

Titik merupakan unsur terkecil juga merupakan media ungkap dalam seni rupa.

Teknik menggambar atau melukis yang menggunakan titik disebut pointilis

2 . Garis

Garis adalah kumpulan titik-titik, unsure garis dapat menyatakan bentuk, irama,

gerak, gelap terang, tekstur dan suasana, dilihat dari bentuknya garis dibedakan

menjadi dua, yaitu garis imajinair atau garis hayal, yaitu garis yang tidak tampak,

tapi dapat dirasakan kehadirannya, misalnya garis batas ruang atau bidang, garis

nyata yaitu garis yang dengan mudah bias dirasakan kehadirannya, misalnya garis

lurus, lengkung, putus-putus, bergelombang dll.





3 Bidang

Bidang merupakan bentuk yang dibatasai oleh garis, bidang juga menghasilkan ruang

dan kesan dua demensi dan tiga demensi

4 Warna

Warna merupakan unsur seni yang menimbulkan adanya kesan gelap terang, warna

juga sebagai media untuk menciptakan bentuk yang realais

dalam teori lingkaran waena Brewster, warna dikelompokkan menjadi

a. Warna pokok atau warna primer : merah, kuning dan biru.

b. Warna skunder campuran warna pokok : Oranye, hijau dan jingga

c. Warna tersier ( ke tiga ) campuran warna skunder

d. Warna netral : Hitam dan putih



Beberapa istilah dalam warna

1. Hue yaitu kelompok warna primer

2. Value yaitu kesan gelap terangnya warna yang dipengaruhi dari warna hitam dan

putih, semakin banyak putihnya atau terang semakin tinggi valuenya

3. Intesintas, yaitu tingkat kekuatan warna atau gelapnya terangnya warna semakin

cerah semakin tinggi intensitasnya dan sebaliknya

4. Warna analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan dalam lingkaran warna,

misalnya merah dengan merah keoranyean

5. Warna monokromatik, yaitu kombinasi warna satu corak tetapi intensitas dan

valuenya berbeda, misalnya biru dan biru muda, merah dan merah muda

Warna analogus dan monokromatik merupakan warna harmonis

6. Warna komplomenter, yaitu kombinasi warna yang berlawanan atau yang letaknya

berhadapan dalam lingkaaran warna, misalnya merah dengan kuning, oranye dengan

hijau juga hitam dan putih, gelap dan terang

7. Gelap terangnya warna : warna yang menuju ke jingga atau biru dikelompokkan

warna gelap, sedang warna menuju ke kuning atau merah dikelompokkan waran

terang

8. Panas dinginnya warna: warna gelap tergolong warna dingin, sedang warna terang

tergolong warna panas

9. Nuansa warna, yaitu perpindahan warna satu ke warna lain dengan batas sayup-sayup

atau tidak jelas, keadaan ini bias dilakukan dengan mencampur warna sedikit demi

sedikit

10. Gradasi warna, yaitu batas warna satu dengan warna lain

11. Arti atau simbul dalam penggunaan warna secara heraldis

a. Merah : api, panas, bahaya, aksi, gagah, menatang, berani

b. Biru : tengan, kebenaran, bersedih, kenyataan

c. Kuning : matahari, cerah, suka cita, terang

d. Violet : kekayaan, bangsawan, berkabung, mewah







e. Oranye : masak, musim gugur, bahagia, senja

f. Hijau : dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, masam, pertumbuhan

g. Putih : suci, kebersihan, tak berdosa,jujur, jernih

h. Hitam : tragedi, kematian, kegelapan, kejahatan, ilmu gaib



5. Bentuk

Bentuk adalah penggambaran suatu objek yang dapat dilihat oleh mata, kemudian

kesannya dipindahkan pada bidang karya seni rupa, melalui goresan garis, warna

Bentuk dalam seni rupa antara lain :

a. Bentuk Naturalis, yaitu bentuk tiruan benda alam

b. Bentuk Instuitif, yaitu yang didasarkan insting atau naluri saja

c. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami dan sama sekali tidak dikenal.

d. Bentuk Abstraktif, yaitu bentuk yang bersifat perubahan bentuk alam dengan teknik stilasi sehingga menjadi bentuk hiasan, misalnya distorsi ( penyimpangan bentuk ) dan deformasi ( penyimpangan proporsi )

e. Bentuk figurative, yaitu bentuk alam yang mengalami perubahan bentuk yeng tergantung pada konsep pandangan hidup seseorang atau bangsa, misalnya wayang, dll

f. Bentuk Simbolis, Bentuk yang memiliki simbul tertentu, misalnya ragam hias batik parang

1. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba permukaan benda

Tekstur nyata adalah nilai raba permukaan benda yang bisa dirasakan sesuai dengan

kenyataan,misalnya kulit, kayu, tembok dll.

Tekstur semu yaitu nilai halus kasarnya permukaan benda hanya berupa kesan,

misalnya kesan tekstur pada lukisan

· Pertemuan ke – 14

Prinsip – prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa

1. Keseimbangan, merupakan suatu kesan dua unsur atau lebih ( garis, bidang, warna, dan bentuk ) yang ditata sehingga menjadi seimbang atau balance.

Macam-macam keseimbangan

a. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang sama.



b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang tidak sama’

c. Keseimbangan sentral, yaitu keseimbangan yang berada di tengah-tengah atau memusat

d. Keseimbangan diagonal, yaitu keseimbangan yang berada di garis diagonal

2. Irama

Irama atau ritme adalah penempatanjarak antara unsur yang satu dengan yang lain secara berkesinambungan dan berselang seling sehingga terkesan menarik







3. Kontras

Kontras adalah perbedaaan yang jauh antara unsur yang satu dengan yang lain, dalam seni rupa kesan kontras bisa dicapai dengan pemakaian irama unsur seni rupa dengan tajam, misalnya dengan menggunakan warna kontras, bentuk besar dan kecil dll



4. Selaras atau harmoni

Selaras adalah penggunaan unsur-unsur seni yang berdekatan atau hampir sama, misalnya penggunaan warna merah dengan merah muda atau merah keoaranyean

bentuk yeng harmonis dll

5. Kesatuan atau unity

Kesatuan adalah secara keseluruhan penggunaan unsur-unsur seni terkesan adanya kemenyatuan dan tidak terpisah-pisah



· Pertemuan ke – 15

Praktek membuat unsur-unsur seni dan menerapkannya dalam sebuah karya seni dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggabungan

BAB IV

>SMP NEGERI 1 SANGALLA

> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )

> Kelas : IX

> Tahun Pelajaran : 2010/2011

> Semester : I ( ganjil )

> Alokasi waktu : 8 x 40 menit

> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa

> Kompetensi Dasar : 2.2. Mengkspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang

dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara

> Indikator : – Membuat rancangan/disain/sketsa karya seni rupa murni

yang dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara

- Membuat karya seni rupa yang dikembangkan dari unsur-

unsur seni rupa murni Nusantara

I. Tujuan Pembelajaran

· Pertemuan ke – 16

Siswa mampu

1. Menjelaskan pengertian sketsa

1. Menunjukkan media membuat sketsa

2. Menjelaskan aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa

3. Menjelaskan pengertian seni lukis

4. Mendiskripsikan tema dakam melukis

5. Menunjukkan teknik melukis

6. Menerapkan langkah-langkah melukis



· Pertemuan ke – 17

7. Dapat membuat sketsa lukisan dengan mengikuti tahap yang benar

8. Dapat menyelesaikan sketsa lukisan dengan baik

9. Dapat membuat lukisan dari sketsa yang dibuat

· Pertemuan ke – 18

10. Dapat membuat lukisan dengan mengikuti tahap yang benar

11. Dapat menyelesaikan lukisan dengan baik

II. Materi Pembelajaran

· Pertemuan ke – 19

A . Penegertian sketsa

Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang merupakan

garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan

komposisi, proporsi dan lain-lain

B. Media Sketsa

Media sketsa antara lain adalah :

1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan, misalnya

Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain

2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsubg digunakan karena harus menggunakan alat bantu, misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain



B. Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa

1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus

2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus

3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek

4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar

5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas

6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas karakteristiknya

7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa

8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu

9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang tepat

10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk objek yang akan digambar

C.Pengertian Melukis

Melukis adalah goresan tangan manusia di atas bidang dua demensi yang

menghasilkan bentuk warna. Dalam melukis ungkapan perasaan seniman sangat

diutamakan



D. Media Lukis

1. Bahan melukis

a. Cat atau tinta : cat air, cat minyak, cat akrelik, tinta cina, pensil warna, crayon dan pewarna lainnya

b. Bidang lukis : Kertas, kanvas, triplek, kaca logam, keramik, tembok dll.

2. Alat Melukis

Kuas cat air, kuas cat minyak, palet, spayer, dll



E. Tema Lukisan

1. Manusia dengan dirinya sendiri, misalnya potret diri

2. Manusia dengan manusia lain , misalnya keluarga, teman, dan orang lain

3. Manusia dangan alam sekitar, misalnya keadaan alam yang merupakan kebesaran Tuhan

4. Manusia dengan alam benda, misalnya berbagai bentuk benda alam disekitar kita

( Kubistis, silindris, eliptis dan bebas ).

5. Manusia alam emajinasi, yaitu merupakan emajinasi atau hayalan seniman yang diekpresikan dalam sebuah lukisn, misalnya stulasi wayang, lukisan abstrak dll.

F. Teknik Melukis

1. Teknik aquarel, yaitu melukis dengan menggunakan cat air dengan goresan yang tipis sehingga menghasilkan warna trasparan

2. Teknik plakat, yatiu melukis denghan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat

3. Teknik Semprot, yaitu melukis dengan menggunakan bahan cat cair yang disemprotkan deng sprayer, misalnya membuat reklame dll

4. Teknik pointilis, yaitu teknik melukis yang dalam membuat gelap terang objeknya dengan membuat unsur titik-titik

5. Teknik tempera, yaitu teknik yang dilakukan pada dinding yang masih basah sehinga hasilnya akan menyatu dengan arsiteknya

6. Teknik kolase, yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk l.ukisan yang realis atau abstrak

7. Teknik Mozaik, yaitu dengan menempel benda – benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

G.Langkah Melukis

1. Menentukan tema teknik melukis

2. Menyiapkan media melukis

3. Melakukan inspirasi atau mencarai gagasan atau ide

4. Membuat sketsa lukisan dari objek yakan dilukis.

5. Menyempurnakan bentuk sketsa menjadi lukisan dengan memulai bentuk-bentuk yang pokok ( yang menjadi emphasis atau pusat pandangan )

6. Melakukan finishing lukisan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar