II. Materi Pelajaran
Seni rupa murni Nusantara dan manca negara adalah karya seni dua atau tiga dimensi yant hanya memeiliki nilai kendahan tanpa nilai praktis,yang berisi nilai-nilai budaya nusantara dan seni rupa manca negara berisi nilai budaya manca negara.
Secara garis besar seni rupa nusantara dan mancanegara dibedakan menjadi 3 diantaranya,…
I.SENI RUPA TRADISIONAL
Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat sesuai kebudayaan daerah tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari masa-kemasa.
Karya seni rupa tradisional dibedakan menjadi 2 gaya ,yaitu ;
1.Gaya primitif
Ciri-cirinya ;
# Untuk upacara ritual kepercayaan
# Terkesan misteri
# Merupakan makna/lambang
# Ekspressif penuh perasaan
# Bentuknya kurang sempurna,berkesan dilebih-lebihkan
Contoh
1.Lukisan babi hutan dalam gua di sulawesi selatan
2.Lukisan Bison di Gua altamina
3,Patung sedada
2.Gaya Klasik
Corak dan gaya seni rupa klasik dipengaruhi kaidah-kaidah formal kerajaan
Yang sudah dianggap mencapai kesempurnaan.
Ciri-ciri ;
# Melambangkan kejayaan suatu kerajaan
# Segala sesuatu digambarkan sempurna
# Gambaran,/cenderung glamour dan menarik.
Contoh;
1.Wayang kulit
2.Relief candi Borobudur
3.Patung kwannon nara
4.Seni patung Mesir kuno
II.SENI RUPA MODERN
Karya seni rupa yang mengalami perubahan dan kemajuan diberbagai aspek,baik dari segi tema,gaya,maupun bentuk dan bahan pembuatannya.
Ciri-ciri ;
# Bentuknya Unik
# Wujud terkesan aneh
# Corak bentuk dan gaya terkesan bebas.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan seni rupa modern dapat dibedakan menjadi 3
Yaitu,…
A.Representatif
Gaya senirupa yang menggambarkan keadaan nyata dalam kehidupan masyarakat dan keadaan alam.Yang termasuk gaya representatif adalah.;
1.Naturalis
Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam.
Ciri-cirinya
# Mengambil objek pemandangan alam
# Warna-warnanya nampak alami
Contoh;
ü Lukisan desa minangkabau karya Wakidi
ü Lukisan Dimusim Panas karya Shinsui Ito
2.Romantisme
Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan yang penuh kegetiran,ketegangan dan penuh
Tantangan .
Ciiri-ciri
# Digambarkan dengan emosi yang memuncak
# Terkesan dramatis
Contoh Berburuh Rusa karya Raden Saleh
3.Realisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup manusia,semua yang digambarkan benar-benar nyata.
Contoh Dua gadis memakai caping karya Henk Ngantung
B.Deformatif
Gaya seni rupa yang sudah mengalami perubahan bentuk dari bentuk alam menjadi bentuk baru
Yang termasuk aliran deformatif adalah;
1.Ekspresionisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya mengutamakan curahan bathin dengan keadaan seniman secara spontan dan bebas.
Ciri-ciri;
# Goresan garis utama nampak spontan dan cepat
# Terkesan dinamis
Contoh ;
ü Ibuku sedang marah
ü Potret wanita Bali./
2.Surealisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan Cenderung aneh
Dan berada dalam alam khayalan
Ciri-ciri
# Melukiskan hal khayalan dan Intuitif
# Seperti alam mimpi
Contoh Keteguhan memori
3.Imprealisme.
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek dilihat oleh seniman denganm warna yang cemerlang seperti kiasan sinar.
Ciri-ciri
# Warna-warna cemerlang
# Objek digambar sekedar kesan
# Terkesan seperti hanya kiasan-kiasan warna.
Contoh.
ü Roud Near Mont Sainte Victoire
ü Potret diri
4.Kubisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang-bidang persegi
Ciri Bentuk gambar Kotak/bidang dengan warna
C. ABSTRAKSIONISME
Adalah gaya seni rupa yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan bentuk alam.
Ciri-ciri
# Menampilkan bentuk yang unik
# Tidak menyerupai alam
IV.SENI RUPA POST MODERN
Merupakan gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu.Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa posmo.
Ragam Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara
a. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
Wanita-menyusui karya hendara Bunga Matahari karya Vincent Van Gogh Gadis di Depan Cermin karya Pablo Picasso
b. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Garuda Wisnu karya Nyoman Nuarta Discus Thrower karya Myron (Yunani Kuno)
The Kiss-Auguste Rodin (Prancis)
c. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).
Perbedaan gaya seni rupa nusantara dengan mancanegara,terletak pada pedoman pembuatan karya seni rupa,Gaya seni rupa nusantara berpedoman pada ideologi sedangkan gaya seni rupa mancanegara berpedoman pada kenyataan pisik.
Penilaian Proses berkarya seni rupa nusantara dan mancanegara adalah ;
ü Objek yang diwujudan dalam bentuk karya seni rupa
ü Teknik Pembuatan
ü Fungsi / makna.
BAB II
> SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2011/2012
> Semester : I ( ganjil )
> Alokasi waktu : 4 x 40 menit
> Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi Seni Rupa Murni daerah
> Indikator : – Mengidentifikasi hasil karya seni rupa murni daerah
setempat berdasar ragam dan gayanya
- Mendiskripsikan Karya seni rupa murni berdasar aliran,
ciri dan penciptanya
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
Pertemuan 1
1. Menjelaskan pengertian seni rupa murni
2. Menjelaskan pengertian seni rupa murni daerah
3. Menyebutkan tiga contoh karya seni rupa murni
4. Mengelompokkan tiga karya seni rupa murni daerah berdasar ciri-cirinya
Pertemuan 2
5. Membedakan gaya seni rupa murni klasik dan primitif
6. Membuat kliping karya seni rupa murni daerah dan biografi tiga seniman seni rupa murni
II. Materi Pembelajaran
A. Pengertian seni rupa murni
Seni Rupa Murni adalah : hasil karya seni rupa yang dalam penciptaannya hanya
mengutamakan keindahan atau art for art atau fine art yaitu seni untuk seni
2. Pengertian seni rupa murni daerah setempat
Seni Rupa Murni Daerah setempat adalah karya seni rupa murni yang menggambarkan
adanya nilai-nilai budaya daerah setempat
Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni mengutamakan fungsi keindahan.
Karya seni rupa murni banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik Bantul Yogyakarta,Seni anyam dan seni Ukir, dan Patung dari Toraja. seni lukis dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya.
Dengan demikian dapat di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu.
B. Ragam Seni Rupa Murni Daerah
1. Seni Lukis Daerah
Merupkan salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah yang bersangkutan.
2. Seni Patung Daerah
Merupakan cabang dari karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki nilai-nilai budaya daerah.
C. Tema Seni Rupa Murni Daerah
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.
- Manusia dan Dirinya Sendiri
Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya.
- Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan.
- Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya
Alam yang ada di sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar kuasa Tuhan.
-Manusia dengan kegiatannya
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak, wiraswasta, dan lain-lain.
- Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk bebas.
- Hubungan Manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai.
D. Gaya Seni Rupa Daerah
Gaya/corak atau aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut postmodern.
Gaya seni rupa tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik.
1. Primitif
Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana). Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya.
2. Klasik
Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
3. Contoh karya seni rupa murni antara lain adalah
Patung pada candi Borobudur, Ukiran pada nisan makam Syeh Maulana Malik Ibrahim,
Lukisan Pitamaha Bali, Lukisan Young Artis Bali, Lukisan karya Afandi, Karya seni patung Asmat, seni Patung Keruak Lombok Timur dan seni Ukir dari Toraja.
· Pertemuan ke – 6
Siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian apresiasai
2. Menyebutkan empat metode dalam apresiasai seni
3. Membedakan metode induktif dengan metode deduktif dalam apresiasi
4. Membedakan metode empati dengan metode interaktif dalam apresiasi
· Pertemuan ke – 7
5 Menganalisa karya seni rupa dengan memperhatikan demensi fisik hal-hal penting
6 Membuat tanggapan tentang keunikan dan keindahan karya seni rupa murni daerah
II. Materi Pembelajaran
· Pertemuan ke – 8
A. Pengertian Aapresiasi Seni
Apresiasi seni adalah kegiatan untuk mengerti, memahami, mengayati, menhargai dan mencaintai karya seni dengan menganalisa dan memberikan tanggapan terhadap karya seni
B. Metode dalam mengapresiasi karya seni
1. Metode Induktif, yaitu dengan mediskripsikan ciri-ciri pokok hubungan antar
unsur- unsur , mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema
dalam karya seni.
2.Metode Deduktif, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah
Karya seni untuk mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah
terpenuhi.
3.Metode empati, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak
hanya sesuatu yang tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan
yang dimiliki
4.Metode interaktif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni
melalui kesepakatan kelomopok dengan jalan diskusi yang akhirnya menghasil
interpretasi terhadap karya seni.
· Pertemuan ke – 9
A. Demensi fisik dalam menganalisa karya seni
1. Materi subjek
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan dalam karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah menggambarkan seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur yang terbuka.
2. Medium
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam menciptakan karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan teknik basah.
3. Form
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni, setiap karya seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara detail atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono dengan gaya ekspresionis, merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar, menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang pahit , sepi kosong, komposisi sentral dengan warna dominan merah dan hitam.
BAB III
> SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2010/2011
> Semester : I ( ganjil )
> Alokasi waktu : 8 x 40 menit
> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 2.1. Memilih unsur karya seni rupa Nusantara untuk
dikembangkan menjadi karya seni rupa murni
> Indikator : – Mendiskripsikan hasil karya seni rupa Nusantara berdasar
unsur-unsurnya
- Mengidentifikasi unsur-unsur karya seni rupa Nusantara
yang akan dikembangkan menjadi karya seni rupa murni
I. Tujuan Pembelajaran
· Pertemuan ke – 10
Siswa mampu
1. Menjelaskan enam unsur penting dalam seni rupa murni
2. Mengklasifikasi warna yang tergolong warna primer
3. Membedakan warna skunder dengan warna tersier
4. Membuat campuran waran menjadi warna skunder
5. Membuat kombinasi warna harmonis
· Pertemuan ke – 11
6. Menjelaskan lima prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
7. Membedakan prinsip keseimbangan dengan prinsip kesatuan dalam melukis
8. Menerapkan prinsip- prinsip seni dalam melukis
· Pertemuan ke – 12
9. Latihan membuat unsur-unsur seni rupa
10. Latihan mengorganisir unsur-unsur seni rupa dengan memperhatikan prinsip seni rupa
II. Materi Pembelajaran
· Pertemuan ke – 13
A . Unsur –unsur seni rupa murni
1 . Titik
Titik merupakan unsur terkecil juga merupakan media ungkap dalam seni rupa.
Teknik menggambar atau melukis yang menggunakan titik disebut pointilis
2 . Garis
Garis adalah kumpulan titik-titik, unsure garis dapat menyatakan bentuk, irama,
gerak, gelap terang, tekstur dan suasana, dilihat dari bentuknya garis dibedakan
menjadi dua, yaitu garis imajinair atau garis hayal, yaitu garis yang tidak tampak,
tapi dapat dirasakan kehadirannya, misalnya garis batas ruang atau bidang, garis
nyata yaitu garis yang dengan mudah bias dirasakan kehadirannya, misalnya garis
lurus, lengkung, putus-putus, bergelombang dll.
3 Bidang
Bidang merupakan bentuk yang dibatasai oleh garis, bidang juga menghasilkan ruang
dan kesan dua demensi dan tiga demensi
4 Warna
Warna merupakan unsur seni yang menimbulkan adanya kesan gelap terang, warna
juga sebagai media untuk menciptakan bentuk yang realais
dalam teori lingkaran waena Brewster, warna dikelompokkan menjadi
a. Warna pokok atau warna primer : merah, kuning dan biru.
b. Warna skunder campuran warna pokok : Oranye, hijau dan jingga
c. Warna tersier ( ke tiga ) campuran warna skunder
d. Warna netral : Hitam dan putih
Beberapa istilah dalam warna
1. Hue yaitu kelompok warna primer
2. Value yaitu kesan gelap terangnya warna yang dipengaruhi dari warna hitam dan
putih, semakin banyak putihnya atau terang semakin tinggi valuenya
3. Intesintas, yaitu tingkat kekuatan warna atau gelapnya terangnya warna semakin
cerah semakin tinggi intensitasnya dan sebaliknya
4. Warna analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan dalam lingkaran warna,
misalnya merah dengan merah keoranyean
5. Warna monokromatik, yaitu kombinasi warna satu corak tetapi intensitas dan
valuenya berbeda, misalnya biru dan biru muda, merah dan merah muda
Warna analogus dan monokromatik merupakan warna harmonis
6. Warna komplomenter, yaitu kombinasi warna yang berlawanan atau yang letaknya
berhadapan dalam lingkaaran warna, misalnya merah dengan kuning, oranye dengan
hijau juga hitam dan putih, gelap dan terang
7. Gelap terangnya warna : warna yang menuju ke jingga atau biru dikelompokkan
warna gelap, sedang warna menuju ke kuning atau merah dikelompokkan waran
terang
8. Panas dinginnya warna: warna gelap tergolong warna dingin, sedang warna terang
tergolong warna panas
9. Nuansa warna, yaitu perpindahan warna satu ke warna lain dengan batas sayup-sayup
atau tidak jelas, keadaan ini bias dilakukan dengan mencampur warna sedikit demi
sedikit
10. Gradasi warna, yaitu batas warna satu dengan warna lain
11. Arti atau simbul dalam penggunaan warna secara heraldis
a. Merah : api, panas, bahaya, aksi, gagah, menatang, berani
b. Biru : tengan, kebenaran, bersedih, kenyataan
c. Kuning : matahari, cerah, suka cita, terang
d. Violet : kekayaan, bangsawan, berkabung, mewah
e. Oranye : masak, musim gugur, bahagia, senja
f. Hijau : dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, masam, pertumbuhan
g. Putih : suci, kebersihan, tak berdosa,jujur, jernih
h. Hitam : tragedi, kematian, kegelapan, kejahatan, ilmu gaib
5. Bentuk
Bentuk adalah penggambaran suatu objek yang dapat dilihat oleh mata, kemudian
kesannya dipindahkan pada bidang karya seni rupa, melalui goresan garis, warna
Bentuk dalam seni rupa antara lain :
a. Bentuk Naturalis, yaitu bentuk tiruan benda alam
b. Bentuk Instuitif, yaitu yang didasarkan insting atau naluri saja
c. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami dan sama sekali tidak dikenal.
d. Bentuk Abstraktif, yaitu bentuk yang bersifat perubahan bentuk alam dengan teknik stilasi sehingga menjadi bentuk hiasan, misalnya distorsi ( penyimpangan bentuk ) dan deformasi ( penyimpangan proporsi )
e. Bentuk figurative, yaitu bentuk alam yang mengalami perubahan bentuk yeng tergantung pada konsep pandangan hidup seseorang atau bangsa, misalnya wayang, dll
f. Bentuk Simbolis, Bentuk yang memiliki simbul tertentu, misalnya ragam hias batik parang
1. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba permukaan benda
Tekstur nyata adalah nilai raba permukaan benda yang bisa dirasakan sesuai dengan
kenyataan,misalnya kulit, kayu, tembok dll.
Tekstur semu yaitu nilai halus kasarnya permukaan benda hanya berupa kesan,
misalnya kesan tekstur pada lukisan
· Pertemuan ke – 14
Prinsip – prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
1. Keseimbangan, merupakan suatu kesan dua unsur atau lebih ( garis, bidang, warna, dan bentuk ) yang ditata sehingga menjadi seimbang atau balance.
Macam-macam keseimbangan
a. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang sama.
b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang tidak sama’
c. Keseimbangan sentral, yaitu keseimbangan yang berada di tengah-tengah atau memusat
d. Keseimbangan diagonal, yaitu keseimbangan yang berada di garis diagonal
2. Irama
Irama atau ritme adalah penempatanjarak antara unsur yang satu dengan yang lain secara berkesinambungan dan berselang seling sehingga terkesan menarik
3. Kontras
Kontras adalah perbedaaan yang jauh antara unsur yang satu dengan yang lain, dalam seni rupa kesan kontras bisa dicapai dengan pemakaian irama unsur seni rupa dengan tajam, misalnya dengan menggunakan warna kontras, bentuk besar dan kecil dll
4. Selaras atau harmoni
Selaras adalah penggunaan unsur-unsur seni yang berdekatan atau hampir sama, misalnya penggunaan warna merah dengan merah muda atau merah keoaranyean
bentuk yeng harmonis dll
5. Kesatuan atau unity
Kesatuan adalah secara keseluruhan penggunaan unsur-unsur seni terkesan adanya kemenyatuan dan tidak terpisah-pisah
· Pertemuan ke – 15
Praktek membuat unsur-unsur seni dan menerapkannya dalam sebuah karya seni dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggabungan
BAB IV
>SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2010/2011
> Semester : I ( ganjil )
> Alokasi waktu : 8 x 40 menit
> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 2.2. Mengkspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang
dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
> Indikator : – Membuat rancangan/disain/sketsa karya seni rupa murni
yang dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
- Membuat karya seni rupa yang dikembangkan dari unsur-
unsur seni rupa murni Nusantara
I. Tujuan Pembelajaran
· Pertemuan ke – 16
Siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian sketsa
1. Menunjukkan media membuat sketsa
2. Menjelaskan aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
3. Menjelaskan pengertian seni lukis
4. Mendiskripsikan tema dakam melukis
5. Menunjukkan teknik melukis
6. Menerapkan langkah-langkah melukis
· Pertemuan ke – 17
7. Dapat membuat sketsa lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
8. Dapat menyelesaikan sketsa lukisan dengan baik
9. Dapat membuat lukisan dari sketsa yang dibuat
· Pertemuan ke – 18
10. Dapat membuat lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
11. Dapat menyelesaikan lukisan dengan baik
II. Materi Pembelajaran
· Pertemuan ke – 19
A . Penegertian sketsa
Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang merupakan
garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan
komposisi, proporsi dan lain-lain
B. Media Sketsa
Media sketsa antara lain adalah :
1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan, misalnya
Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain
2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsubg digunakan karena harus menggunakan alat bantu, misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain
B. Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus
2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus
3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek
4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar
5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas
6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas karakteristiknya
7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa
8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu
9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang tepat
10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk objek yang akan digambar
C.Pengertian Melukis
Melukis adalah goresan tangan manusia di atas bidang dua demensi yang
menghasilkan bentuk warna. Dalam melukis ungkapan perasaan seniman sangat
diutamakan
D. Media Lukis
1. Bahan melukis
a. Cat atau tinta : cat air, cat minyak, cat akrelik, tinta cina, pensil warna, crayon dan pewarna lainnya
b. Bidang lukis : Kertas, kanvas, triplek, kaca logam, keramik, tembok dll.
2. Alat Melukis
Kuas cat air, kuas cat minyak, palet, spayer, dll
E. Tema Lukisan
1. Manusia dengan dirinya sendiri, misalnya potret diri
2. Manusia dengan manusia lain , misalnya keluarga, teman, dan orang lain
3. Manusia dangan alam sekitar, misalnya keadaan alam yang merupakan kebesaran Tuhan
4. Manusia dengan alam benda, misalnya berbagai bentuk benda alam disekitar kita
( Kubistis, silindris, eliptis dan bebas ).
5. Manusia alam emajinasi, yaitu merupakan emajinasi atau hayalan seniman yang diekpresikan dalam sebuah lukisn, misalnya stulasi wayang, lukisan abstrak dll.
F. Teknik Melukis
1. Teknik aquarel, yaitu melukis dengan menggunakan cat air dengan goresan yang tipis sehingga menghasilkan warna trasparan
2. Teknik plakat, yatiu melukis denghan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat
3. Teknik Semprot, yaitu melukis dengan menggunakan bahan cat cair yang disemprotkan deng sprayer, misalnya membuat reklame dll
4. Teknik pointilis, yaitu teknik melukis yang dalam membuat gelap terang objeknya dengan membuat unsur titik-titik
5. Teknik tempera, yaitu teknik yang dilakukan pada dinding yang masih basah sehinga hasilnya akan menyatu dengan arsiteknya
6. Teknik kolase, yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk l.ukisan yang realis atau abstrak
7. Teknik Mozaik, yaitu dengan menempel benda – benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
G.Langkah Melukis
1. Menentukan tema teknik melukis
2. Menyiapkan media melukis
3. Melakukan inspirasi atau mencarai gagasan atau ide
4. Membuat sketsa lukisan dari objek yakan dilukis.
5. Menyempurnakan bentuk sketsa menjadi lukisan dengan memulai bentuk-bentuk yang pokok ( yang menjadi emphasis atau pusat pandangan )
6. Melakukan finishing lukisan
Aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang-bidang persegi
Ciri Bentuk gambar Kotak/bidang dengan warna
C. ABSTRAKSIONISME
Adalah gaya seni rupa yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan bentuk alam.
Ciri-ciri
# Menampilkan bentuk yang unik
# Tidak menyerupai alam
IV.SENI RUPA POST MODERN
Merupakan gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu.Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa posmo.
Ragam Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara
a. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
Wanita-menyusui karya hendara Bunga Matahari karya Vincent Van Gogh Gadis di Depan Cermin karya Pablo Picasso
b. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Garuda Wisnu karya Nyoman Nuarta Discus Thrower karya Myron (Yunani Kuno)
The Kiss-Auguste Rodin (Prancis)
c. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).
Perbedaan gaya seni rupa nusantara dengan mancanegara,terletak pada pedoman pembuatan karya seni rupa,Gaya seni rupa nusantara berpedoman pada ideologi sedangkan gaya seni rupa mancanegara berpedoman pada kenyataan pisik.
Penilaian Proses berkarya seni rupa nusantara dan mancanegara adalah ;
ü Objek yang diwujudan dalam bentuk karya seni rupa
ü Teknik Pembuatan
ü Fungsi / makna.
BAB II
> SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2011/2012
> Semester : I ( ganjil )
> Alokasi waktu : 4 x 40 menit
> Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi Seni Rupa Murni daerah
> Indikator : – Mengidentifikasi hasil karya seni rupa murni daerah
setempat berdasar ragam dan gayanya
- Mendiskripsikan Karya seni rupa murni berdasar aliran,
ciri dan penciptanya
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
Pertemuan 1
1. Menjelaskan pengertian seni rupa murni
2. Menjelaskan pengertian seni rupa murni daerah
3. Menyebutkan tiga contoh karya seni rupa murni
4. Mengelompokkan tiga karya seni rupa murni daerah berdasar ciri-cirinya
Pertemuan 2
5. Membedakan gaya seni rupa murni klasik dan primitif
6. Membuat kliping karya seni rupa murni daerah dan biografi tiga seniman seni rupa murni
II. Materi Pembelajaran
A. Pengertian seni rupa murni
Seni Rupa Murni adalah : hasil karya seni rupa yang dalam penciptaannya hanya
mengutamakan keindahan atau art for art atau fine art yaitu seni untuk seni
2. Pengertian seni rupa murni daerah setempat
Seni Rupa Murni Daerah setempat adalah karya seni rupa murni yang menggambarkan
adanya nilai-nilai budaya daerah setempat
Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni mengutamakan fungsi keindahan.
Karya seni rupa murni banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik Bantul Yogyakarta,Seni anyam dan seni Ukir, dan Patung dari Toraja. seni lukis dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya.
Dengan demikian dapat di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu.
B. Ragam Seni Rupa Murni Daerah
1. Seni Lukis Daerah
Merupkan salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah yang bersangkutan.
2. Seni Patung Daerah
Merupakan cabang dari karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki nilai-nilai budaya daerah.
C. Tema Seni Rupa Murni Daerah
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.
- Manusia dan Dirinya Sendiri
Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya.
- Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan.
- Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya
Alam yang ada di sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar kuasa Tuhan.
-Manusia dengan kegiatannya
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak, wiraswasta, dan lain-lain.
- Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk bebas.
- Hubungan Manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai.
D. Gaya Seni Rupa Daerah
Gaya/corak atau aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut postmodern.
Gaya seni rupa tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik.
1. Primitif
Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana). Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya.
2. Klasik
Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
3. Contoh karya seni rupa murni antara lain adalah
Patung pada candi Borobudur, Ukiran pada nisan makam Syeh Maulana Malik Ibrahim,
Lukisan Pitamaha Bali, Lukisan Young Artis Bali, Lukisan karya Afandi, Karya seni patung Asmat, seni Patung Keruak Lombok Timur dan seni Ukir dari Toraja.
· Pertemuan ke – 6
Siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian apresiasai
2. Menyebutkan empat metode dalam apresiasai seni
3. Membedakan metode induktif dengan metode deduktif dalam apresiasi
4. Membedakan metode empati dengan metode interaktif dalam apresiasi
· Pertemuan ke – 7
5 Menganalisa karya seni rupa dengan memperhatikan demensi fisik hal-hal penting
6 Membuat tanggapan tentang keunikan dan keindahan karya seni rupa murni daerah
II. Materi Pembelajaran
· Pertemuan ke – 8
A. Pengertian Aapresiasi Seni
Apresiasi seni adalah kegiatan untuk mengerti, memahami, mengayati, menhargai dan mencaintai karya seni dengan menganalisa dan memberikan tanggapan terhadap karya seni
B. Metode dalam mengapresiasi karya seni
1. Metode Induktif, yaitu dengan mediskripsikan ciri-ciri pokok hubungan antar
unsur- unsur , mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema
dalam karya seni.
2.Metode Deduktif, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah
Karya seni untuk mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah
terpenuhi.
3.Metode empati, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak
hanya sesuatu yang tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan
yang dimiliki
4.Metode interaktif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni
melalui kesepakatan kelomopok dengan jalan diskusi yang akhirnya menghasil
interpretasi terhadap karya seni.
· Pertemuan ke – 9
A. Demensi fisik dalam menganalisa karya seni
1. Materi subjek
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan dalam karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah menggambarkan seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur yang terbuka.
2. Medium
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam menciptakan karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan teknik basah.
3. Form
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni, setiap karya seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara detail atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono dengan gaya ekspresionis, merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar, menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang pahit , sepi kosong, komposisi sentral dengan warna dominan merah dan hitam.
BAB III
> SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2010/2011
> Semester : I ( ganjil )
> Alokasi waktu : 8 x 40 menit
> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 2.1. Memilih unsur karya seni rupa Nusantara untuk
dikembangkan menjadi karya seni rupa murni
> Indikator : – Mendiskripsikan hasil karya seni rupa Nusantara berdasar
unsur-unsurnya
- Mengidentifikasi unsur-unsur karya seni rupa Nusantara
yang akan dikembangkan menjadi karya seni rupa murni
I. Tujuan Pembelajaran
· Pertemuan ke – 10
Siswa mampu
1. Menjelaskan enam unsur penting dalam seni rupa murni
2. Mengklasifikasi warna yang tergolong warna primer
3. Membedakan warna skunder dengan warna tersier
4. Membuat campuran waran menjadi warna skunder
5. Membuat kombinasi warna harmonis
· Pertemuan ke – 11
6. Menjelaskan lima prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
7. Membedakan prinsip keseimbangan dengan prinsip kesatuan dalam melukis
8. Menerapkan prinsip- prinsip seni dalam melukis
· Pertemuan ke – 12
9. Latihan membuat unsur-unsur seni rupa
10. Latihan mengorganisir unsur-unsur seni rupa dengan memperhatikan prinsip seni rupa
II. Materi Pembelajaran
· Pertemuan ke – 13
A . Unsur –unsur seni rupa murni
1 . Titik
Titik merupakan unsur terkecil juga merupakan media ungkap dalam seni rupa.
Teknik menggambar atau melukis yang menggunakan titik disebut pointilis
2 . Garis
Garis adalah kumpulan titik-titik, unsure garis dapat menyatakan bentuk, irama,
gerak, gelap terang, tekstur dan suasana, dilihat dari bentuknya garis dibedakan
menjadi dua, yaitu garis imajinair atau garis hayal, yaitu garis yang tidak tampak,
tapi dapat dirasakan kehadirannya, misalnya garis batas ruang atau bidang, garis
nyata yaitu garis yang dengan mudah bias dirasakan kehadirannya, misalnya garis
lurus, lengkung, putus-putus, bergelombang dll.
3 Bidang
Bidang merupakan bentuk yang dibatasai oleh garis, bidang juga menghasilkan ruang
dan kesan dua demensi dan tiga demensi
4 Warna
Warna merupakan unsur seni yang menimbulkan adanya kesan gelap terang, warna
juga sebagai media untuk menciptakan bentuk yang realais
dalam teori lingkaran waena Brewster, warna dikelompokkan menjadi
a. Warna pokok atau warna primer : merah, kuning dan biru.
b. Warna skunder campuran warna pokok : Oranye, hijau dan jingga
c. Warna tersier ( ke tiga ) campuran warna skunder
d. Warna netral : Hitam dan putih
Beberapa istilah dalam warna
1. Hue yaitu kelompok warna primer
2. Value yaitu kesan gelap terangnya warna yang dipengaruhi dari warna hitam dan
putih, semakin banyak putihnya atau terang semakin tinggi valuenya
3. Intesintas, yaitu tingkat kekuatan warna atau gelapnya terangnya warna semakin
cerah semakin tinggi intensitasnya dan sebaliknya
4. Warna analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan dalam lingkaran warna,
misalnya merah dengan merah keoranyean
5. Warna monokromatik, yaitu kombinasi warna satu corak tetapi intensitas dan
valuenya berbeda, misalnya biru dan biru muda, merah dan merah muda
Warna analogus dan monokromatik merupakan warna harmonis
6. Warna komplomenter, yaitu kombinasi warna yang berlawanan atau yang letaknya
berhadapan dalam lingkaaran warna, misalnya merah dengan kuning, oranye dengan
hijau juga hitam dan putih, gelap dan terang
7. Gelap terangnya warna : warna yang menuju ke jingga atau biru dikelompokkan
warna gelap, sedang warna menuju ke kuning atau merah dikelompokkan waran
terang
8. Panas dinginnya warna: warna gelap tergolong warna dingin, sedang warna terang
tergolong warna panas
9. Nuansa warna, yaitu perpindahan warna satu ke warna lain dengan batas sayup-sayup
atau tidak jelas, keadaan ini bias dilakukan dengan mencampur warna sedikit demi
sedikit
10. Gradasi warna, yaitu batas warna satu dengan warna lain
11. Arti atau simbul dalam penggunaan warna secara heraldis
a. Merah : api, panas, bahaya, aksi, gagah, menatang, berani
b. Biru : tengan, kebenaran, bersedih, kenyataan
c. Kuning : matahari, cerah, suka cita, terang
d. Violet : kekayaan, bangsawan, berkabung, mewah
e. Oranye : masak, musim gugur, bahagia, senja
f. Hijau : dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, masam, pertumbuhan
g. Putih : suci, kebersihan, tak berdosa,jujur, jernih
h. Hitam : tragedi, kematian, kegelapan, kejahatan, ilmu gaib
5. Bentuk
Bentuk adalah penggambaran suatu objek yang dapat dilihat oleh mata, kemudian
kesannya dipindahkan pada bidang karya seni rupa, melalui goresan garis, warna
Bentuk dalam seni rupa antara lain :
a. Bentuk Naturalis, yaitu bentuk tiruan benda alam
b. Bentuk Instuitif, yaitu yang didasarkan insting atau naluri saja
c. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami dan sama sekali tidak dikenal.
d. Bentuk Abstraktif, yaitu bentuk yang bersifat perubahan bentuk alam dengan teknik stilasi sehingga menjadi bentuk hiasan, misalnya distorsi ( penyimpangan bentuk ) dan deformasi ( penyimpangan proporsi )
e. Bentuk figurative, yaitu bentuk alam yang mengalami perubahan bentuk yeng tergantung pada konsep pandangan hidup seseorang atau bangsa, misalnya wayang, dll
f. Bentuk Simbolis, Bentuk yang memiliki simbul tertentu, misalnya ragam hias batik parang
1. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba permukaan benda
Tekstur nyata adalah nilai raba permukaan benda yang bisa dirasakan sesuai dengan
kenyataan,misalnya kulit, kayu, tembok dll.
Tekstur semu yaitu nilai halus kasarnya permukaan benda hanya berupa kesan,
misalnya kesan tekstur pada lukisan
· Pertemuan ke – 14
Prinsip – prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
1. Keseimbangan, merupakan suatu kesan dua unsur atau lebih ( garis, bidang, warna, dan bentuk ) yang ditata sehingga menjadi seimbang atau balance.
Macam-macam keseimbangan
a. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang sama.
b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang tidak sama’
c. Keseimbangan sentral, yaitu keseimbangan yang berada di tengah-tengah atau memusat
d. Keseimbangan diagonal, yaitu keseimbangan yang berada di garis diagonal
2. Irama
Irama atau ritme adalah penempatanjarak antara unsur yang satu dengan yang lain secara berkesinambungan dan berselang seling sehingga terkesan menarik
3. Kontras
Kontras adalah perbedaaan yang jauh antara unsur yang satu dengan yang lain, dalam seni rupa kesan kontras bisa dicapai dengan pemakaian irama unsur seni rupa dengan tajam, misalnya dengan menggunakan warna kontras, bentuk besar dan kecil dll
4. Selaras atau harmoni
Selaras adalah penggunaan unsur-unsur seni yang berdekatan atau hampir sama, misalnya penggunaan warna merah dengan merah muda atau merah keoaranyean
bentuk yeng harmonis dll
5. Kesatuan atau unity
Kesatuan adalah secara keseluruhan penggunaan unsur-unsur seni terkesan adanya kemenyatuan dan tidak terpisah-pisah
· Pertemuan ke – 15
Praktek membuat unsur-unsur seni dan menerapkannya dalam sebuah karya seni dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggabungan
BAB IV
>SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2010/2011
> Semester : I ( ganjil )
> Alokasi waktu : 8 x 40 menit
> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 2.2. Mengkspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang
dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
> Indikator : – Membuat rancangan/disain/sketsa karya seni rupa murni
yang dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
- Membuat karya seni rupa yang dikembangkan dari unsur-
unsur seni rupa murni Nusantara
I. Tujuan Pembelajaran
· Pertemuan ke – 16
Siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian sketsa
1. Menunjukkan media membuat sketsa
2. Menjelaskan aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
3. Menjelaskan pengertian seni lukis
4. Mendiskripsikan tema dakam melukis
5. Menunjukkan teknik melukis
6. Menerapkan langkah-langkah melukis
· Pertemuan ke – 17
7. Dapat membuat sketsa lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
8. Dapat menyelesaikan sketsa lukisan dengan baik
9. Dapat membuat lukisan dari sketsa yang dibuat
· Pertemuan ke – 18
10. Dapat membuat lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
11. Dapat menyelesaikan lukisan dengan baik
II. Materi Pembelajaran
· Pertemuan ke – 19
A . Penegertian sketsa
Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang merupakan
garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan
komposisi, proporsi dan lain-lain
B. Media Sketsa
Media sketsa antara lain adalah :
1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan, misalnya
Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain
2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsubg digunakan karena harus menggunakan alat bantu, misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain
B. Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus
2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus
3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek
4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar
5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas
6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas karakteristiknya
7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa
8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu
9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang tepat
10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk objek yang akan digambar
C.Pengertian Melukis
Melukis adalah goresan tangan manusia di atas bidang dua demensi yang
menghasilkan bentuk warna. Dalam melukis ungkapan perasaan seniman sangat
diutamakan
D. Media Lukis
1. Bahan melukis
a. Cat atau tinta : cat air, cat minyak, cat akrelik, tinta cina, pensil warna, crayon dan pewarna lainnya
b. Bidang lukis : Kertas, kanvas, triplek, kaca logam, keramik, tembok dll.
2. Alat Melukis
Kuas cat air, kuas cat minyak, palet, spayer, dll
E. Tema Lukisan
1. Manusia dengan dirinya sendiri, misalnya potret diri
2. Manusia dengan manusia lain , misalnya keluarga, teman, dan orang lain
3. Manusia dangan alam sekitar, misalnya keadaan alam yang merupakan kebesaran Tuhan
4. Manusia dengan alam benda, misalnya berbagai bentuk benda alam disekitar kita
( Kubistis, silindris, eliptis dan bebas ).
5. Manusia alam emajinasi, yaitu merupakan emajinasi atau hayalan seniman yang diekpresikan dalam sebuah lukisn, misalnya stulasi wayang, lukisan abstrak dll.
F. Teknik Melukis
1. Teknik aquarel, yaitu melukis dengan menggunakan cat air dengan goresan yang tipis sehingga menghasilkan warna trasparan
2. Teknik plakat, yatiu melukis denghan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat
3. Teknik Semprot, yaitu melukis dengan menggunakan bahan cat cair yang disemprotkan deng sprayer, misalnya membuat reklame dll
4. Teknik pointilis, yaitu teknik melukis yang dalam membuat gelap terang objeknya dengan membuat unsur titik-titik
5. Teknik tempera, yaitu teknik yang dilakukan pada dinding yang masih basah sehinga hasilnya akan menyatu dengan arsiteknya
6. Teknik kolase, yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk l.ukisan yang realis atau abstrak
7. Teknik Mozaik, yaitu dengan menempel benda – benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
G.Langkah Melukis
1. Menentukan tema teknik melukis
2. Menyiapkan media melukis
3. Melakukan inspirasi atau mencarai gagasan atau ide
4. Membuat sketsa lukisan dari objek yakan dilukis.
5. Menyempurnakan bentuk sketsa menjadi lukisan dengan memulai bentuk-bentuk yang pokok ( yang menjadi emphasis atau pusat pandangan )
6. Melakukan finishing lukisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar